KHOTMIL QUR'AN SANTRI PUTRA |
Al-qur'an adalah kalamulloh yang diwahyukan kepada Nabi Muhamad SAW
sebagai sumber pokok ajaran agama Islam sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga
sekarang, al-qur'an wajib dimengerti oleh umat islam pada umumnya sebagai
pedoman hidupnya.
Pengajian al-qur'an merupakan kegiatan yang telah direalisasikan sejak
berdirinya pondok pesantren dan masih diabadikan hingga sekarang, pada awal
berdinya pesantren kegiatan ini diikuti oleh santri-santri yang kebanyakan
berasal dari sekeliling pesantren, mereka berbondong-bondong datang kepesantren
untuk mengaji al-qur'an, pada saat itu mereka mengaji langsung dengan muasis
pondok pesantren al-ihya 'ulumaddin yaitu KH. Badawi Hanafi.
Sejak pesantren berdiri hingga sekarang, dengan berkembangnya pondok
pesantren dan semakin bertambahnya santri, pondok pesantren menyiapkan personil
pengajar al-qur'an yang semuanya para hafidz dan hafidzoh al-qur'an untuk
memfasilitasi para santri untuk mengaji al-qur'an, karena al-qur'an merupakan
sesuatu yang harus dikaji dan digurukan hingga terjalin sanad sampai kepada
Nabi Muhammad SAW.
Tujuan diadakannya pengajian al-qur'an secara komprehensif adalah : (1) Santri dapat membaca dan melafalkan ayat al-qur'an dengan benar sesuai dengan disiplin ilmu yang terkait. (2) Santri dapat memahami ayat-ayat al-qur'an. (3) Santri dapat mengupas dan memahami isi al-qur'an, kemudian diharapkan santri mampu untuk mempublikasikan al-qur'an dalam komunitas masyarakat.
Dalam pengajian al-qur'an, Pondok Pesantren Al-Ihya Ulumaddin mempunyai tiga sistem yang telah direalisasikan antara lain :
Tujuan diadakannya pengajian al-qur'an secara komprehensif adalah : (1) Santri dapat membaca dan melafalkan ayat al-qur'an dengan benar sesuai dengan disiplin ilmu yang terkait. (2) Santri dapat memahami ayat-ayat al-qur'an. (3) Santri dapat mengupas dan memahami isi al-qur'an, kemudian diharapkan santri mampu untuk mempublikasikan al-qur'an dalam komunitas masyarakat.
Dalam pengajian al-qur'an, Pondok Pesantren Al-Ihya Ulumaddin mempunyai tiga sistem yang telah direalisasikan antara lain :
1. PENGAJIAN JUZ ‘AMMA BIL-GAIB
Pengajian Juz ‘amma bil-gaib adalah pengajian Al-Qur'an dengan metode hafalan. Dalam pengajian ini, para santri diwajibkan untuk menghafalkan juz ‘amma, kemudian disetorkan kepada guru ngajinya satu persatu secara berurutan. Santri dituntut untuk hafal sebelum menghadap kepada sang guru untuk menyetorkan hafalannya.
Tujuan diadakannya pengajian juz ‘amma bil-gaib adalah: (1) Melatih santri untuk menghafal
surat-surat pendek dalam Al-Qur'an (juz ‘amma), yang kemudian santri diharapkan
termotivasi untuk menghafal seluruh ayat al-Qur'an. (2) Santri dapat mengaplikasikan hafalan surat-surat
pendek dalam shalat lima waktu.
2. PENGAJIAN JUZ ‘AMMA BIL-GAIB
2. PENGAJIAN JUZ ‘AMMA BIL-GAIB
Pengajian
ini ditargetkan dapat diselesaikan oleh para santri dalam jangka waktu satu
tahun, yaitu tahun pertama santri mondok di Pondok Pesantren Al-Ihya ‘Ulumaddin.Pengajian Al-Qur'an Bin-Nadzar adalah pengajian
Al-Qur'an 30 juz dengan cara santri membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an di hadapan
guru untuk disimak.
Tujuan pokok diadakan kegiatan Pengajian
Al-Qur'an Bin-Naz{ar adalah: (1) Santri
dapat membaca dan melafalkan ayat-ayat Al-Qur'an dengan baik dan benar. (2) Santri
dapat memiliki sanad yang muttashil sampai Rasulullah Saw dalam bacaan
Al-Qur'an.
Pengajian ini wajib diikuti oleh santri-santri yang
telah khatam juz ‘amma bil-gaib dan ditargetkan selesai/khatam dalam jangka
waktu dua tahun.
3. PENGAJIAN AL-QUR'AN BIL-GAIB
Pengajian Al-Qur'an bil-gaib adalah sistem pengajian
Al-Qur'an 30 juz dengan cara santri menghafal dan menyetorkan seluruh
hafalannya kepada sang guru.
Tujuan utama diadakannya pengajian Al-Qur'an bil-gaib
adalah: (1) Santri hafal Al-Qur'an 30 juz sekaligus dan dapat melafalkannya dengan
baik dan benar.n (2) Diharapkan santri dapat mendalami Al-Qur'an dari berbagai
segi, meliputi: cara membaca, hafalan, arti, tafsir Al-Qur'an serta
aplikasinya.
Pengajian ini hanya boleh diikuti oleh santri-santri
yang telah khatam juz ‘amma bil-gaib dan Al-Qur'an bin-nadzar. Para santri
dianjurkan untuk menghafal Al-Qur'an 30 juz setelah mengkhatamkan pengajian
Al-Qur'an bin-nadzar. Pengajian Al-Qur'an bil-gaib ini ditargetkan selesai
(khatam) dalam jangka waktu tiga tahun.
Para santri yang telah selesai/khatam mengaji
Al-Qur'an, baik juz ‘amma, Al-Qur'an 30 juz bin-naz}ar maupun Al-Qur'an 30 juz
bil-gaib akan diwisuda pada
peringatan haul muassis dan ultah pondok pesantren, yaitu setiap malam
27 bulan Jumadil akhir.
Sejak
berdirinya pondok pesantren sampai sekarang, pengajian Al-Qur'an tetap dijaga,
dilestarikan dan dijadikan kegiatan wajib harian pesantren dengan metodologi
yang telah diformulasikan dengan sebaik mungkin. Perhatian yang nyata terhadap pengajian
Al-Qur'an ini dapat terlihat dari semangat Pengasuh Pesantren, Romo Kyai Ahmad
Mustholih Badawi (sewaktu beliau masih hidup). Beliau mendatangkan beberapa Hafidz
dari berbagai daerah untuk mengajar Al-Qur'an di Pondok Pesantren Al-Ihya
'Ulumaddin ini.
Dalam
perkembangannya, saat ini Romo KH. Chasbullah Badawi telah membangun sebuah komplek Komplek Raudlat
Al-Qur'an (RQ), komplek khusus untuk santri yang menghapalkan Al-Qur'an.
No comments:
Post a Comment